Pembunuh berantai adalah seseorang yang melakukan pembunuhan terhadap beberapa orang dalam tempo yang berbeda-beda. Korbannya rata rata adalah seseorang yang tidak dikenal oleh tersangka. Motif dan alasan pembunuhannya juga bermacam macam.
Semuanya berjalan dengan rapi dan tak terendus, seolah-olah dia adalah hantu. Tapi sangat disayangkan, tidak semua pembunuh berantai berhasil ditangkap oleh pihak yang berwajib, tidak sedikit diantara mereka yang masih berkeliaran di luar sana.
Contoh yang paling terkenal adalah Jack the ripper yang melakukan serangkaian pembunuhan berantai dan mutilasi di inggris pada abad ke-19. Idintitas Jack The Ripper sampai saat ini masih merupakan misteri, polisi hanya tahu bahwa si pembunuh menjuluki dirinya "Jack The Ripper".
Berikut adalah 5 Pembunuh Berantai Yang Belum Tertangkap :
1. The Hwaseong murders
Sumber Gambar : listverse.com |
The Hwaseong murders, adalah pembunuh berantai paling terkenal di Korea Selatan. Membunuh 10 perempuan dalam selang waktu 5 tahun, mulai sejak dari tahun 1986. Nyaris seluruhnya korbannya terbunuh dengan cara dicekik dengan memakai baju mereka sendiri.
Usia korban berkisar antara 13 sampai 71 tahun dan nyaris semua korbannya diperkosa dulu sebelum dibunuh. Korban terkahirnya yakni seseorang perempuan berumur 69 tahun, ditemukan tewas tercekik oleh pantyhosenya sendiri.
Pemburuan si pembunuh berantai ini pernah jadi isu nasional tetapi pihak berwajib tidak berhasil mendapatkah hasil yang signifikan. Satu-satunya gambaran yang berhasil di terima oleh pihak polisi berasal dari korban keempatnya, yang sudah diperkosa tapi berhasil melarikan diri.
Ia mendeskripsikan sang pembunuh mempunyai badan yang ramping dan berumur 20 tahunan. Serta terdapat sampel DNA yang berhasil didapatkan, tapi sayang tidak ada satupun contoh DNA yang cocok dengan orang yang dicurigai sebagai pembunuh tersebut.
2. Pembunuh Jalan Raya New Bedford
Sumber Gambar : listverse.com |
Pada tahun 1988, telah terjadi pembunuhan terhadap 11 perempuan di New Bedford, Massachusetts, Amerika Serikat. Mayat dari korban dibuang dipinggir jalan raya diluar kota tersebut. Sang pembunuh mengincar pekerja seks dan pecandu narkoba sebagai korbannya dan melakukan pembunuhannya pada bulan April sampai September tahun itu.
Tetapi, polisi tidak mengetahui jika pembunuh berantai tersebut rupanya aktif sampai bulan Nopember, dimana ditemukan mayat korban ketiganya. Pada waktu itu, pembunuh berantai tersebut menghentikan aksinya dan berkemungkinan berpindah lokasi.
Pihak polisi mengejar dua orang sebagai tersangka. Yang pertama yakni Tony DeGrazia, yang mempunyai catatan kriminil menganiaya seorang pekerja sex. Tidak ada bukti tentang Tony yang berhubungan dengan pembunuhan berantai dan pada tahun 1990 ia melakukan bunuh diri.
Yang kedua ialah seorang pengacara bernama Kenneth Ponte. Pada bulan Agustus tahun itu, Dia didakwa atas pembunuhan Rochelle Clifford, tetapi kasus tersebut tak dilanjutkan sebab kurangnya bukti. Pada tahun 2007, polisi menggali sebuah tempat di sekitar salah satu rumah lama Kenneth Ponte dalam upaya untuk memecahkan kasus tersebut, tetapi pada tahun 2010 lalu Kenneth meninggal dunia.
Teori yang lain menyebutkan bahwa pembunuh berantai bisa jadi adalah Lisbon Ripper, tersangka tidak dikenal yang dianggap bertanggung jawab atas kasus pembunuhan berantai di Portugal pada tahun 1990-an. Terdapat komunitas penduduk Portugis besar di New Berdford, maka tak menutup kemungkinan untuk pelaku tersebut pindah untuk meneruskan tindakan kriminalnya.
3. Pembunuh Berantai Edgecombe County
Sumber Gambar : listverse.com |
Edgecombe County, Carolina Utara, Amerika Serikat, telah memburu tersangka pembunuhan berantai, yang mana menewaskan 9 perempuan dan 1 laki laki dari tahun 2005 sampai 2010. Laki-laki bernama Antwan Maurice Pittman sudah dihukum bersalah atas salah satu tindak pembunuhan yakni tewasnya Tahara Nicholson pada tahun 2009, dan nampaknya Dirinya pula dalang di balik semua pembunuhan tersebut.
Tetapi para penduduk setempat tetap waspada sebab masih yakin bahwa pembunuh yang sebenarnya sedang berkeliaran di luar sana. Semua korbannya adalah penduduk Amerika Afrika dengan latar belakang pengguna narkoba atau seorang pekerja seks.
Umumnya mayat korban ditemukan di hutan, luar kota tersebut. Korban perempuan ditusuk dan dipukul, sementara satu-satunya korban laki laki dimutilasi. Maurice Pittman menyangkal semua pembunuhan tersebut, termasuk juga dengan kasus Tahara Nicholson.
4. Monster Udine
Sumber Gambar : listverse.com |
Antara tahun 1971 dan 1991, kota sejarah Udine di Italia sempat dihebohkan oleh 11 kasus pembunuh berantai terhadap 11 perempuan yang belum terpecahkan. Seperti kasus-kasus sebelumnya, target yang paling umum ialah seorang pekerja seks, tetapi pelaku juga membunuh seseorang guru bernama Marina Lepre.
Pastinya tidak semua pembunuhan dilakukan oleh satu orang yang sama, tetapi kita bisa menghubungkan lima kasus diantaranya, sebab sang pembunuh meninggalkan tanda yang sama. Lima korban pertama mempunyai sayatan di daerah perutnya. Sayatan tersebut benar benar rapi dan dilakukan dengan hati-hati, mungkin saja pembunuh memakai pisau bedah untuk melakukannya.
Sayatan dimulai dari daerah kemaluan sampai dada dan melingkar rapi di daerah pusar. Dari sisi presisi irisan, irisan tersebut nyaris serupa dengan irisan operasi caesar, maka banyak yang berpendapat bahwa pembunuh ialah seorang dokter.
Dari sekian banyak barang bukti yang tersisa, selendang milik Marina Lepre lah yang berkemungkinan untuk mempunyai DNA dari sang pembunuh. Selendang tersebut sekarang disimpan oleh putrinya.
5. Pembunuhan Beer Man
Sumber Gambar : listverse.com |
Biasanya pembunuh berantai meninggalkan satu buah tanda untuk menandai aksinya. Demikian pula dengan Beer Man, Dirinya selalu meninggalkan kaleng bir kosong di dekat mayat korbannya. Beberapa sumber mengemukakan bahwa setiap mayat hanya ditemukan satu kaleng bir kosong, ada juga yang mengemukakan empat kaleng kosong setiap mayatnya.
Entah apa alasan orang ini, tapi sebab aksinya pembunuh berantai tersebut dirinya dijuluki Beer Man. Antara Oktober 2006 sampai Januari 2007, Beer Man membunuh 7 laki laki di Mumbai, India. Seluruh korbannya adalah laki-laki yang dibunuh dengan trik ditusuk atau dipukul hinnga tewas, dan kebanyakan dari mereka telanjang dari pinggang sampai ke kaki. Polisi menduga bahwa pembunuh tersebut sudah melakukan 'tindakan seks yang tak biasa' pada semua korbannya.
Laki-laki bernama Ravindra Kantrole dihukum atas salah satu kasus pembunuhan pada tahun 2007. Pada bulan September 2009, Dirinya dinyatakan tak bersalah oleh pengadilan tinggi, yang mana ditemukan bahwa ada saksi mata atas yang menyebut dirinya adalah bukan pelaku.